KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikumwr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkatrahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak “
Arfah.S.HI,.M.Sy” sebagai dosen pembimbing mata Kuliah Kewirausahaan dimana telah
membantu memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan makalah ini, serta
teman-teman yang mendukung proses pembuatan makalah ini.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki.Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan tugas ini dimasa
yang akan datang.
Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua .Amin.
Wassalamualaikum.wr.wb
Air Molek, 9 Maret 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................... 3
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Motivasi Berprestasi......................................................... 5
B. Karakteristik
Individu Berprestasi..................................................... 6
C. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi................. 8
D. Motif
Berperstasi Dalam Kewirausahaan .......................................... 11
BAB
III PENUTUP
3.1. Simpulan............................................................................................ 12
3.2. Saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi
adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini
berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang
sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang
didasarkan atas motivasi tertentu mangandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.
McClelland menekankan
pentingnya kebutuhan berprestasi, karena orang yang berhasil dalam bisnis dan
industri adalah orang yang berhasil menyelesaikan segala sesuatu. Ia menandai
tiga motivasi utama, yaitu: penggabungan, kekuatan dan prestasi.
Motivasi
berprestasi adalah suatu keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk
mencapai hasil terbaik. Motivasi berprestasi juga dapat diartikan sebagai
kebutuhan untuk menguasai hal-hal yang sulit, menunjukkan kemampuannya pada
orang lain dan memeiliki standar yang tinggi untuk melakukan sesuatu.
Karakteristik individu yang punya motivasi berprestasi, yaitu: Climber (tipe
orang yang pantang menyerah), Campers (tipe orang yang mudah merasa puas dengan
apa yang dia miliki selama ini) dan Quitters (tipe orang yang ragu-ragu,
pesimis dan tidak mau mengambil resiko). Faktor-faktor yang mempengaruhi
motifasi berprestasi, yaitu: faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan motivasi berprestasi ?
2. Bagaimana
karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi ?
3. Apa
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi ?
C. Tujuan
1. Agar
mengetahui pengertian motivasi berprestasi.
2. Agar
mengetahui karakteristik individu yang mempunyai motivasi berprestasi.
3. Agar
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Berprestasi
Istilah Need for achievementpertama kali dipopulerkan oleh Mc
Clelland dengan sebutan n-ach sebagai singkatan dari need for achiement.
Mc Clelland menganggap n-ach sebagai virus mental. Virus mental tersebut
merupakan suatu fikiran yang berhubungan dengan bagaimana melakukan sesuatu
dengan baik, lebih cepat lebih efisien dibandingkan dengan apa yang telah
dilakukan sebelumnya. Kalau virus mental tersebut beringkah laku secara giat (
Weiner, 1985:35 ).[1]
Menurut Mc Clelland (1987: 40) pengertian motivasi berprestasi didefinisikan
sebagai usaha mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran
keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri.Senada
dengan pendapat di atas, Santrork (2003: 103) menjelaskan bahwa motivasi
berprestasi merupakan keinginan untuk menyelesaikan sesuatu untuk mencapai
suatu standar kesuksesan, dan untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk
mencapai kesuksesan.[2]
Menurut
Heckhausen (1967: 54) motif berprestasi diartikan sebagai usaha untuk
meningkatkan atau melakukan kecakapan pribadi setinggi mungkin dalam segala
aktivitas dan suatu ukuran keunggulan tersebut digunakan sebagai pembanding,
meskipun dalam usaha melakukan aktivitas tersebut ada dua kemungkinan yakni
gagal atau berhasil. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa motivasi berprestasi
merupakan motif yang mendorong individu untuk mencapai sukses dan bertujuan
untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keunggulan (standard of
excellence). Ukuran keunggulan digunakan untuk standar keunggulan prestasi
dicapai sendiri sebelumnya dan layak seperti dalam suatu kompetisi.
John Athiknson mengemukakan bahwa motivasi berprestasi seseorang
didasarkan atas dual hal, yaitu adanya tendensi untuk meraih kesuksesan dan
tendensi untuk menghidari kegagalan. Atkinson ( 1957, 1964 ) menyusun sebuah
teori motivasi berprestasi yang mencoba mengkombinasikan kebutuhan ,
pengharapan dan nilai menjadi kerangka acuan yang komperatif. Ia mengemukakan
bahwa perilaku merupakan sebuah fungsi perkalian dari ketiga komponen ini, yang
ia labelkan sebagai motif, probabilitas keberhasilan dan nilai
insentif, secara berurutan. Lebih jelasnya Atkinson (1958: 34)
mengemukakan bahwa keberhasilan individu untuk mencapai keberhasilan dan
memenangkan persaingan berdasarkan standar keunggulan, sangat terkait dengan
tipe kepribadian yang memiliki motif berprestasi lebih tinggi daripada motif
untuk menghindari kegagalan begitu pula sebaliknya, apabila motif menghindari
terjadinya kegagalan lebih tinggi daripada motif sukses, maka motivasi
berprestasi seseorang cenderung rendah. Dari urain tersebut dapat dismpulkan
bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang sangat berhubungan
dengan bagaimana melakukan sesuatu dengan baik, tepat dan efisien guna untuk
mencapai kesuksesan atau berhaasil dalam kompetisi serta menghindari kegagalan.
B. Karakteristi Individu
Berprestasi
McClelland (1978: 77) mengemukakan bahwa karakteristik individu yang mempunyai
motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu :
1.
Perasaan yang kuat
untuk mencapai tujuan, yaitu keinginan
untuk menyelesaikan tugas dengan hasil yang sebaik-baiknya, agar tujuan
yang dicapai dapat berhasil dengan baik dan memuaskan.
2.
Bertangungjawab, yaitu mampu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan
menentukan masa depannya, sehingga apa yang dicita-citakan berhasil tercapai.
3.
Evaluatif, yaitu menggunakan umpan balik untuk menentukan tindakan yang
lebih efektif guna mencapai prestasi, kegagalan yang dialami tidak membuatnya
putus asa, melainkan sebagai pelajaran untuk berhasil dalam menwujudkan
keinginannya.
4.
Mengambil resiko
“sedang”, dalam arti tindakan-tindakannya
sesuai dengan batas kemampuan yang dimilikinya, tidak melewati batas kemampuan
yang dimiliki. Sebab dengan tidak melewati batas prestasi atau keinginan akan
mudah terwujud dan diraih.
5.
Kreatif dan inovatif, yaitu mampu mencari peluang-peluang dan menggunakan
kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.Tidak takut untuk menunjukan
keahliannya kepada orang lain dan tidak takut gagal. Mampu menemukan atau
membuat peluang-peluang baru yang lebih dari peluang-peluang sebelumnya.
6.
Menyukai tantangan, yaitu senang akan kegiatan-kegiatan yang bersifat prestatif
dan kompetitif. Tidak takut kalah atau gagal dalam menjalankan usahanya untuk
mencapai sebuah keberhasilan.
7.
Selalu mengharapkan
balikan nyata dapat berupa saran dan kritik terhadap kinerja yang dilakukan,
guna memperbaiki hal-hal yang menjadi factor kegagalan dalam kinerja
sebelumnya.
Untuk
menumbuhkan motivasi berprestasi maka perlu diciptakan lingkungan yang kondusif
sehingga seseorang dapat menyelesaikan pekerja dengan baik tanpa adanya kendala
atau gangguan yang lainnya.
Menurut
French dalam Syaodih (2003) siswa yang termotivasi oleh prestasi akan bertahan
lebih lama pada tugas dibandingkan siswa-siswa yang kurang tinggi dalam
motivasi berprestasi, kendati mereka mengalami kegagalan. Mereka akan
menghubungkan kegagalan mereka dengan kurangnnya usaha, bukannya dengan
faktor-faktor eksternal seperti kesukaran tugas, keberuntungan. Siswa yang
termotivasi prestasi menginginkan keberhasilan, dan ketika mereka gagal akan
melipatgandakan usaha mereka sehingga dapat berhasil.
Sedangkan
menurut Rohwer dalam Syaodih (2003) mengemukakan dalam dua jenis motivasi
berprestasi yaitu:
a)
Motivasi berprestasi
ekstrinsik
b)
Motivasi berprestasi
intrinsik. Motivasi instrinsik berasal dari dalam diri sendiri yaitu dorongan
untuk bertindak efisien dan kebutuhan untuk berprestasi secara baik.
Ciri-cirinya adalah siswa yang memiliki motivasi berprestasi
tinggi akan berusaha mencoba setiap tugas yang diberikanmeskipun sulit untuk
dikerjakan. Sebaliknya yang bermotivasi rendah, akan enggan melakukan tugas
yang diberikan apabila ia tahu bahwa dirinya tidak mampu melalukannya, tanpa
ada usaha. Bagi siswa yang motivasinya tinggi ada dorongan ingin tahu.[3]
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi merupakan suatu proses psikologis yang mempunyai arah dan
tujuan untuk sukses sebagai ukuran terbaik. Sebagai proses psikologis, motivasi
berprestasi dipengaruhi oleh dua faktor (Martianah 1984 : 26).
a.
Factor Individu
( intern )
Individu sebagai pribadi mencakup sejumlah aspek yang saling
berkaitan. Motivasi berprestasi sebagai salah satu aspek psikis, dalam
prosesnya dipengaruhi oleh faktor individu, seperti :
1.
Kemampuan
Kemampuan adalah kekuatan penggerak untuk bertindak yang dicapai
oleh manusia melalui latihan belajar. Dalam proses motivasi, kemampuan tidak
mempengaruhi secara langsung tetapi lebih mendasari fungsi dan proses motivasi.
Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi biasannya juga mempunyai
kemampuan tinggi pula.
2.
Kebutuhan
Kebutuhan adalah kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang dan
oleh karena itu timbul kehendak untuk memenuhi atau mencukupinya. Kehendak itu
sendiri adalah tenaga pendorong untuk berbuat sesuatu atau bertingkah laku. Ada
kebutuhan pada individu menimbulkan keadaan tak seimbang, rasa ketegangan yang
dirasakan sebagai rasa tidak puas dan menuntut pemuasan. Bila kebutuhan belum
terpuaskan maka ketegangan akan tetap timbul. Keadaan demikian mendorong
seseorang untuk mencari pemuasan. Kebutuhan merupakan faktor penyebab yang
mendasari lahirnya perilaku seseorang, atau kebutuhan merupakan suatu keadaan
yang menimbulkan motivasi.
3.
Minat
Minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri
subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel 1984: 30). Seseorang yang berminat akan
mendorong dirinya untuk memperhatikan orang lain, benda-benda, pekerjaan atau
kegiatan tertentu. Minat juga menjadi penyebab dari suatu keaktifan dan basil
daripada keikutsertaannya dalam keaktifan tersebut.
4.
Harapan / Keyakinan
Harapan merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi suatu
kebutuhan tertentu dari seseorang/individu yang didasarkan atas pengalaman yang
telah lampau; harapan tersebut cenderung untuk mempengaruhi motif pada
seseorang (Moekijat 1984 : 32). Seseorang anak yang merasa yakin akan sukses
dalam ulangan akan lebih terdorong untuk belajar giat, tekun agar dapat
mendapatkan nilai setinggi-tingginya.
b. Factor Lingkungan (ekstern )
Menurut
Mc. Clelland (1987 : 89-90; 128-133) beberapa faktor lingkungan yang dapat
membangkitkan motivasi berprestasi adalah:
Adanya
norma standar yang harus dicapai
Lingkungan secara tegas menetapkan standar kesuksesan yang harus
dicapai dalam setiap penyelesaian tugas, baik yang berkaitan dengan kemampuan
tugas, 7 perbandingan dengan hasil yang pernah dicapai maupun perbandingan
dengan orang lain. Keadaan ini akan mendorong seseorang untuk berbuat yang
sebaikbaiknya.
Adanya
situsi kompetisi
Sebagai konsekuensi adanya standar keunggulan, timbullah situasi
kompetisi. Namun perlu juga dipahami bahwa situasi kompetitif tersebut tidak
secara otomatis dapat memacu motivasi seseorang manakala individu tersebut
tidak beradaptasi didalamnya.
Jenis
tugas dan situasi menantang
Jenis tugas dan situasi yang menantang adalah tugas yang
memungkinkan sukses dan gagalnya seseorang. Setiap individu terancam akan gagal
apabila kurang berusaha.
Sedangkan menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993:
10), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, antara
lain:
a. Faktor yang berasal dari
dalam diri ( intern )
1.
Faktor jasmani
(fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang
tidak berfungsi sebagaiman mestinya, seperti mengalami sakit cacat tubuh atau
perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa
kelainan tingkah laku.
2.
Faktor psikologis, baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: faktor intelektif
yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat sertas faktor
kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. Selain itu ada faktor
nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan,
minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.
3.
Faktor kematangan fisik
atau psikis.
b. Faktor yang berasal dari
luar diri (eksternal)
1.
Faktor sosial yang terdiri
atas; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat,
lingkungan kelompok.
2.
Faktor budaya, seperti
adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
3.
Faktor lingkungan fisik,
seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
4.
Faktor lingkungan
spiritual atau keagamaan.[4]
D. Motif Berprestasi Dalam
Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki
minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif
berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.[5] Faktor
dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Teori motivasi
pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan tentang hierarki
kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan manusia bertingkat
sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.
Kebutuhan
berprestasi wirausahawan terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu
yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausahawan yang memiliki
motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2.Selalu memerlukan umpan balik yang segera
untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3.Memiliki tanggung jawab personal yang
tinggi.
4.Berani menghadapi risiko dengan penuh
perhitungan.
5.Menyukai dan melihat tantangan secara
seimbang, jika tugas yang diembannya sangat ringan, wirausahawan merasa kurang
tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang
memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi
berprestasi adalah suatu keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk
mencapai hasil terbaik. Motivasi berprestasi juga dapat diartikan sebagai
kebutuhan untuk menguasai hal-hal yang sulit, menunjukkan kemampuannya pada
orang lain dan memeiliki standar yang tinggi untuk melakukan sesuatu.
Karakteristik individu yang punya motivasi berprestasi, yaitu: Climber (tipe
orang yang pantang menyerah), Campers (tipe orang yang mudah merasa puas dengan
apa yang dia miliki selama ini) dan Quitters (tipe orang yang ragu-ragu,
pesimis dan tidak mau mengambil resiko). Faktor-faktor yang mempengaruhi motifasi
berprestasi, yaitu: faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan.
B. Saran
1. Hendaknya
semua orang menyadari akan pentingnya motivasi berprespasi supaya mampu
merubah hidupnya agar
menjadi lebih baik dan lebih layak.
2. Jangan
putus asa sebelum impian kita capai.
3. Perlunya
motivasi belajar agar dapat meraih kehidupan yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.
Hamzah B. Uno, M.Pd.,Teori Motivasi & Pengukurannya, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2016 )
McClelland,
D.C., The Achieving Society, ( New Jersey: Van Nostrand Reinhold,
1961 ). Suhandana,
G. Anggan. Pengaruh Kepariwisataan terhadap Perilaku Kewirausahaan
Pengrajin Ukir Kayu di Bali, Disertasi. Bandung: IKIP. 1980.
Suryana. Kewirausahaan :Kiatdan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: SalembaEmpat. 2013.
[5] Suhandana, G. Anggan, Pengaruh Kepariwisataan terhadap Perilaku
Kewirausahaan Pengrajin Ukir Kayu di Bali, Disertasi, (Bandung: IKIP,
1980), hlm. 55.
Komentar
Posting Komentar