DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan
Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penulis........................................................................................................ 3
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. Pengertian Isim Jamid........................................................................................... 4
B. Pembagian Isim
Jamid.......................................................................................... 4
a. Isim Jamid Zat (اسم الذات
) atau Isim Jenis ( اسم الجنس )...............4
b. Isim Jamid Zat (اسم الذات ) atau Isim Jenis ( اسم
الجنس ).............. 5
BAB III
PENUTUP........................................................................................................... 8
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 8
B.
Saran.................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................ 9
KATA
PENGANTAR
بسم
الله الرحمن الرحيم
الحمد
لله الذي رفع الدرجات لمن انخفض لجلاله * وفتح البركات لمن انتصب لشكر افضاله *
وأسكن الجنات لمن عرفه حقمعرفته * والصلاة والسلام على من جزم بأنه أفضل الخلق كله
* وعلى آله وأصحابه الذين بنوا أحوالهم على اتباع سنته * ومن تبعهم بإحسان الى يوم
يرجعون فيه *
Segala puji hanya milik Allah yang telah
melimpahkan segala karunianya yang tidak terhingga, khususnya ni’mat Iman dan
Islam, yang dengan keduanya diperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah atas
Baginda Nabi Muhammad SAW, dan atas keluarga dan sahabat beliau serta
orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka itu hingga akhir zaman.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
makalah ini telah dapat kami selesaikan, dengan tema yang telah ditentukan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak H.Usman
M.Pd.I sebagai Dosen Pembimbing mata kuliah Bahasa Arab II, atas
bimbingannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu
Terima kasih pula kami ucapkan kepada rekan-rekan
khususnya dari kelompok 1, atas segala bantuannya.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, dan penuh dengan kekurangan, mudah-mudahan bisa lebih disempurnakan
lagi di masa-masa mendatang.
Akhirnya semoga pekerjaan kita ini diberi pahala
oleh Allah SWT. Amiin.
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran,
sumber utama kehidupan kita; Bahasa Nabi Muhammad, sumber teladan kita; serta
Bahasa Islam, agama kita. Bahasa Arab merupakan pintu segala ilmu keislaman,
tidak akan bisa seseorang menyelam ke dalam samudera ilmu keislaman tanpa
melewati pintunya, yaitu ilmu tata Bahasa Arab. Oleh karena itu, hampir tidak
mungkin, bisa sempurna keagamaan kita tanpa memahami Bahasa Arab. Bahasa yang
kita pakai ketika beribadah kepadaNya, ketika bermunajat dihadapanNya, ketika
khusyu’ ruku’ sujud keharibaanNya.
Sangat disayangkan sekali, ketika
seorang muslim tidak memahami bahasa yang sangat penting di dalam kehidupannya,
karena bagaimana pun bahasa arab adalah bahasa yang pasti ia pergunakan mulai
ia lahir sampai akhir umurnya.
Diantara cabang Bahasa Arab yang utama
adalah ilmu Nahwu dan Sharaf, tanpa memahami kedua ilmu ini, mustahil sesorang
dapat menguasai Bahasa Arab, karena diibaratkan bahwasanya kedua ilmu ini
laksana ibu dan bapak, yang tanpanya tidak akan lahir pemahaman bahasa Arab.Di
dalam pembahasan ilmu Sharaf ada yang dinamakan Isim Jamid, jenis isim inilah
yang akan kami bahas di dalam makalah ini.
B. Rumusan
Masalah
1. Jelaskan
Definisi Isim Jamid ?
2. Jelaskan
Pembagian Isim Jamid ?
C. Tujuan
Pembahasan
1. Mahasiswa
Dapat Mengetahui Definisi Isim Jamid.
2. Mahasiswa
Dapat Mengetahui Pembagian Isim Jamid.
BAB II
PEMBAHASAN
ISIM JAMID ( اسم الجامد
)
A.
Pengertian Isim Jamid
الاسم الجامد هو مالم يؤخذ من غيره
Isim Jamid
yaitu kalimat Isim, yang bentuk kalimatnya tidak diambil dari kalimat yang
lain. Contoh :
رجل (seorang
laki-laki) kalimat tersebut bentuknya tidak diambil dari kalimat lain, maka ia
termasuk Isim Jamid.
علم (ilmu,
pengetahuan) kalimat tersebut bentuknya tidak diambil dari kalimat lain, maka
ia termasuk Isim Jamid.
Berbeda dengan محمّد (orang yang
terpuji) maka kalimat ini bukan Isim Jamid, karena bentuk kalimatnya diambil
dari حمَّد )menurut
ulama kufah) atau dari تحميد (menurut
ulama basrah), juga الغفار (yang maha
pengampun) bukan termasuk Isim Jamid karena kalimat ini adalah bentuk
mubalaghah yang diambil dari غفر atau مغفرة\.غفران
B.
Pembagian Isim Jamid
Isim Jamid
terbagi kepada dua : اسم الذات (isim zat)
dan اسم المعنى (isim ma’na)
a. Isim Jamid
Zat (اسم الذات ) atau Isim Jenis ( اسم الجنس )
اسم الذات هو
ما لم يؤخذ من لفظه فعل بمعناه
Isim Jamid Zat yaitu isim yang tidak diambil dari bentuk lafaznya itu
akan kalimat fi’il (kata kerja) dengan ma’nanya. Contoh:
رجل (seorang
laki-laki), غصن (sebuah
pohon),نهر (sungai), maka ketiga kalimat
ini adalah isim Jamid Zat karena tidak bisa dijadikan kalimat fi’il (kata
kerja).
Berbeda dengan حمدًا (pujian)
maka ia bukan Isim Jamid Zat karena bisa dijadikan kalimat fi’il misalnya : حمدتُ (aku memuji) يحمد (ia sedang memuji)احمدْ (puji olehmu!).
b. Isim Jamid Ma’na ( اسم المعنى
) atau Masdar ( المصدر )
اسم المعنى
(المصدر) هو ما دل على معنى مجرد من الزمان
Isim Jamid Ma’na (Masdar)
yaitu kalimat yang menunjukkan atas suatu ma’na yang tidak berkaitan dengan
waktu, dan bisa dijadikan kalimat fi’il (kata kerja).
Contoh:
جلوس (duduk)
adalah Isim Jamid Ma’na karena bisa dijadikan kalimat fi’il yaitu جلستُ (telah duduk aku), نجلس (sedang duduk aku), اجلس (duduklah!)
اتحاد (persatuan)
adalah Isim Jamid Ma’na karena bisa dijadikan kalimat fi’il yaitu اتحدنا (kami telah bersatu), نتحد (kami akan bersatu), اتحدوا (bersatulah kalian!)
Isim Jamid Ma’na diambil dari
bentuk masdar dari seluruh wazan atau timbangan, baik tsulatsi (huruf asalnya
3) atau ruba’i (huruf asalnya 4), baik qiyasi (sesuai kaedah) atau sama’i (dari
lisan orang arab), juga dari semua jenis masdar, seperti : masdar mimi (diawali
mim), masdar sina’i (diakhiri ya nisbah), masdar marroh (menunjukkan kuantitas
perbuatan), dan lain-lainnya.
عِلْمٌ
(=ilmu), عَدْلٌ (=keadilan), شَجَاعَةٌ (=keberanian)
Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:
أُصَلِّيْ أُرِيْدُ أَنْ (= aku ingin shalat) --> أُصَلِّي (= aku shalat) : Fi'il
صَلاَةً أُرِيْدُ (= aku ingin shalat) --> صَلاَة (= shalat) : Mashdar (Isim)
Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN (وَزْن) atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan contoh pembentukan Mashdar di bawah ini:
Wazan Perubahan dari Fi'il ke Mashdar Tarjamah
فَعْلٌ نَصَرَ - يَنْصُرُ - نَصْرٌ = menolong
فِعْلٌ ذَكَرَ - يَذْكُرُ - ذِكْرٌ= mengingat, menyebut
فُعَالٌ بَكَى - يَبْكِيَ - بُكَاءٌ = menangis
فِعَالٌ قَامَ - يَقُوْمُ - قِيَامٌ = berdiri
فُعُوْلٌ سَجَدَ - يَسْجُدُ - سُجُوْدٌ = bersujud
إِفْعَالٌ أَطْعَمَ - يُطْعِمُ - إِطْعَامٌ = memberi makan
فِعَالَةٌ زَرَعَ - يَزْرَعُ - زِرَاعَةٌ = bertani
تَعْفِيْلٌ عَلَّمَ - يُعَلِّمُ - تَعْلِيْمٌ = mengajar, memberitahu
تَفْعِلَةٌ ذَكَّرَ - يُذَكِّرُ - تَذْكِرَةٌ = mengingatkan
Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:
أُصَلِّيْ أُرِيْدُ أَنْ (= aku ingin shalat) --> أُصَلِّي (= aku shalat) : Fi'il
صَلاَةً أُرِيْدُ (= aku ingin shalat) --> صَلاَة (= shalat) : Mashdar (Isim)
Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN (وَزْن) atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan contoh pembentukan Mashdar di bawah ini:
Wazan Perubahan dari Fi'il ke Mashdar Tarjamah
فَعْلٌ نَصَرَ - يَنْصُرُ - نَصْرٌ = menolong
فِعْلٌ ذَكَرَ - يَذْكُرُ - ذِكْرٌ= mengingat, menyebut
فُعَالٌ بَكَى - يَبْكِيَ - بُكَاءٌ = menangis
فِعَالٌ قَامَ - يَقُوْمُ - قِيَامٌ = berdiri
فُعُوْلٌ سَجَدَ - يَسْجُدُ - سُجُوْدٌ = bersujud
إِفْعَالٌ أَطْعَمَ - يُطْعِمُ - إِطْعَامٌ = memberi makan
فِعَالَةٌ زَرَعَ - يَزْرَعُ - زِرَاعَةٌ = bertani
تَعْفِيْلٌ عَلَّمَ - يُعَلِّمُ - تَعْلِيْمٌ = mengajar, memberitahu
تَفْعِلَةٌ ذَكَّرَ - يُذَكِّرُ - تَذْكِرَةٌ = mengingatkan
Isim
Jamid ma’na (mashdar)juga disebut masdar ghoiru mim (tanpa huruf mim(
karena isim ini sumber keluarnya isim musytaq.
Mashdar ghoiru mim mempunyai beberapa wazan, yaitu:
karena isim ini sumber keluarnya isim musytaq.
Mashdar ghoiru mim mempunyai beberapa wazan, yaitu:
a.Fi’il tsulasi
(fi’il yang terdiri dari tiga huruf) , wazan masdar fi’il
tsulasibermacam-macam. Hal ini dapat kita ketahui dengan sima’i, yaitu
mengikuti orang arab atau merujuk kepada kitab-kitab arab.
Diantara wazan-wazan itu antara lain :
فِعَالَةٌ contohnya قِرَاءَةٌ fi’ilnya قَرَأَ - يَقْرَأُ
فِعْلٌ contohnya عِلْمٌfi’ilnya عَلِمَ - يَعْلَمُ
فَعَلَةٌ contohnya صَدَقَةٌ fi’ilnya صَدَقَ - يَصْدُقُ
فُعَالٌ contohnya بُكَاءٌ fi’ilnya بَكَىْ-يَبْكِىْ
Diantara wazan-wazan itu antara lain :
فِعَالَةٌ contohnya قِرَاءَةٌ fi’ilnya قَرَأَ - يَقْرَأُ
فِعْلٌ contohnya عِلْمٌfi’ilnya عَلِمَ - يَعْلَمُ
فَعَلَةٌ contohnya صَدَقَةٌ fi’ilnya صَدَقَ - يَصْدُقُ
فُعَالٌ contohnya بُكَاءٌ fi’ilnya بَكَىْ-يَبْكِىْ
b.Fi’il ruba'i
(fi’il yang terdiri dari empat huruf).
Wazan masdar fi’il ruba’i diqiyaskan sesuai dengan wazan-wazan fi’il ruba’i, yaitu :
أَفْعَلَ - يُفْعِلُ wazan masdarnya إِفْعَالٌ contohnya أَسْلَمَ - يُسْلِمُmasdarnya إسْلاَمٌ
فَعَّلَ - يُفَعِّلُ Wazan masdarnya تَفْعِيْلٌ contohnya عَلَّمَّ - يُعَلِّمُ masdarnya تَفْعِيْلٌ
فَاعَلَ - يُفَاعِلُ Wazan masdarnya مُفَاعَلَةٌ contohnya حَاسَبَ - يُحَاسِبُ masdarnya مُحَاسَبَةٌ
فَعْلَلَ - يُفَعْلِلُ Wazan masdarnya فِعْلاَلَةٌ contohnya زَلْزَلَ - يُزَلْزِلُ masdarnya زِلْزَالَةٌ
Wazan masdar fi’il ruba’i diqiyaskan sesuai dengan wazan-wazan fi’il ruba’i, yaitu :
أَفْعَلَ - يُفْعِلُ wazan masdarnya إِفْعَالٌ contohnya أَسْلَمَ - يُسْلِمُmasdarnya إسْلاَمٌ
فَعَّلَ - يُفَعِّلُ Wazan masdarnya تَفْعِيْلٌ contohnya عَلَّمَّ - يُعَلِّمُ masdarnya تَفْعِيْلٌ
فَاعَلَ - يُفَاعِلُ Wazan masdarnya مُفَاعَلَةٌ contohnya حَاسَبَ - يُحَاسِبُ masdarnya مُحَاسَبَةٌ
فَعْلَلَ - يُفَعْلِلُ Wazan masdarnya فِعْلاَلَةٌ contohnya زَلْزَلَ - يُزَلْزِلُ masdarnya زِلْزَالَةٌ
c.Fi’il khumsi
dan fi’il sudasi (fi’il yang terdiri dari lima dan enam huruf)
- Wazan
fi’il khumasi:
Wazan masdarnya تَفَعُّلٌ contohnya تَقَرُّبٌ
Wazan masdarnya إِفْتِعَالٌ contohnya إِجْتِمَاعٌ
Wazan masdarnya تَفَعُّلٌ contohnya تَقَرُّبٌ
Wazan masdarnya إِفْتِعَالٌ contohnya إِجْتِمَاعٌ
- Wazan
fi’il sudasi:*
Wazan masdarnya إِسْتِفْعَالٌ contohnya إِسْتِغْفَار
Wazan masdarnya إِسْتِفْعَالٌ contohnya إِسْتِغْفَار
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim
dilihat dari segi bentuknya terbagi kepada dua, yaitu isim jamid dan isim
musytaq. Isim jamid ialah isim yang terbentuk bukan berasal dari kalimat lain.
Sedangkan isim musytaq ialah isim yang terbentuk dan berasal dari kalimat lain,
bahkan menunjukkan sesuatu yang disifatkan dengan sifat.
Isim jamid ada dua macam:
1) Isim
zat atau isim jenis
2) Isim
ma’na atau masdar
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, tentunya masih banyak kesalahan karena
minimnya pengetahuan kami. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna
memperbaiki makalah kami selanjutnya. Akhirnya, kurang dan lebih kami minta
maaf. Semoga bermanfaat dan dapat menambah khasanah keilmuan bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Ni’mah, Fuad, Mulakhash Qawa’id
Al-Lughah Al-Arabiyah, Beirut: Dar Ats-Tsafaqah Al-Islamiyah.
Komentar
Posting Komentar