BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaku Ekonomi di Indonesia pada
hakekatnya sangat bervariasi, baik mengenai eksistensinya didalam peraturan
kegiatannya maupun kedudukan institusinya. Di dalam kondisi positif para pelaku
ekonomi pada umumnya pasti dapat/mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perencanaan internal masing-masing institusi.
Pada dasarnya unsur-unsur modal, teknologi, manajemen
dan skill sebagai factor internal yang merupakan motor bagi pengembangan suatu
perusahaan di samping faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor eksternal yang
juga dapat mendorong pengembangan perusahaan, antara lain iklim berusaha,
situasi kondusif dalam berusaha serta fasilitas yang diperoleh.
Produktivitas perusahaan secara tidak langsung sangat
penting bagi pengembangan masyarakat pada lingkungan usaha dan masyarakat lain.
Dalam menuju pencapaian tingkat produktivitas dan efisiensi tertentu, pelaku
ekonomi melakukan gerakan yang dilakukan oleh para manajernya dengan
memanfaatkan berbagai faktor termasuk faktor-faktor eksternal dan faktor
internal.
Pengembangan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
sikap dan perilaku para pengurus. Apakah pengurus (pemilik) atau pengurus
(propesional) mempunyai peran yang sangat menentukan atau tidak pada gerak dan
langkah yang ditempuh perusahaan untuk mengembangkan diri. Jasi perilaku
manajer sangat berperan besar dalam prospek perusahaan pada umumnya.
Perbedaan pendapat antara pemilik di satu pihak dan
pengurus di pihak lain, dapat menjadi faktor penghambat. Hambatan dapat terjadi
apabila terjadi perbadaan persepsi antara manajer propesional dengan pemegang
saham/pengendali. Gerakan dan tindakan yang dilakukan oleh pengurus atau
pemilik dapat merupakan tindakan yang sifatnya yuridis dan non yuridis.
Fenomena yang ada ternyata bahwa tindakan non yuridis relative lebih dominant,
karena memang menjadi lebih dinamis dan dapat dilaksanakan dengan cepat dan
tepat dari aspek ekonomis dan manajerial.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa definisi
Ekonomi Manejerial?
2.
Bagaimana tentang teori perusahaan?
3.
Bagaimana dengan konsep laba?
C. Tujuan
Penulis
1. Mahasiswa
dapat mengetahui definisi Ekonomi msnejerial
2.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang
teori perusahaan
3. Mahasiswa
dapat mengetahui tentang konsep laba
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Definisi Ekonomi Manajerial
Evan J.
Douglas (1995) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut: Ekonomi
manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan
prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan
perusahaan atau organisasi.Dominic Salvatore (1996): Ekonomi manajerial adalah
pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis
pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik .Jadi, Ekonomi manajerial (managerial economics) yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik .Jadi, Ekonomi manajerial (managerial economics) yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.
Analisis
present value dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas masa sekarang dengan
tujuan untuk pengambilan keputusan. Tingkat diskonto yang cocok adalah
opportunity interest rate yang merupakan tingkat penerimaan/hasil yang paling
baik dengan tingkat resiko yang sama.
Analisis expected value bertujuan untuk mengikhtisarkan distribusi probabilitas hasil secara tunggal yang kemudian dibandingkan dengan nilai harapan (expected value) dari keputusan alternatif yang lain.
Expected value dari keputusan merupakan rata-rata tertimbang dari hasil-hasil yang mungkin, dimana bobot dari setiap hasil adalah probabilitas masa lalu dari terjadinya hasil tersebut.
Analisis EPV mensyaratkan pendiskontoan EV keuntungan untuk masa datang ke masa sekarang sebelum diagrepasikan untuk memperoleh EPV untuk setiap keputusan alternatif.
Apabila perencanaan perusahaan demikian pendek sehingga time horizon perusahaan berada pada periode sekarang, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada periode sekarang apabila perusahaan memperoleh informasi secara penuh. Apabila perusahaan tidak memperoleh informasi secara penuh maka kondisi yang dihadapi adalah situasi yang tidak pasti sehingga perusahaan berusaha untuk memaksimumkan expected value pada saat sekarang.
Apabila perencanaan perusahaan lebih panjang sehingga time horizon perusahaan berada pada periode masa yang akan datang maka perusahaan akan memaksimumkan present value aliran kasnya, apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi pasti (certainty), atau memaksimum expected value keuntungannya apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak pasti (uncertainty).
Analisis expected value bertujuan untuk mengikhtisarkan distribusi probabilitas hasil secara tunggal yang kemudian dibandingkan dengan nilai harapan (expected value) dari keputusan alternatif yang lain.
Expected value dari keputusan merupakan rata-rata tertimbang dari hasil-hasil yang mungkin, dimana bobot dari setiap hasil adalah probabilitas masa lalu dari terjadinya hasil tersebut.
Analisis EPV mensyaratkan pendiskontoan EV keuntungan untuk masa datang ke masa sekarang sebelum diagrepasikan untuk memperoleh EPV untuk setiap keputusan alternatif.
Apabila perencanaan perusahaan demikian pendek sehingga time horizon perusahaan berada pada periode sekarang, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada periode sekarang apabila perusahaan memperoleh informasi secara penuh. Apabila perusahaan tidak memperoleh informasi secara penuh maka kondisi yang dihadapi adalah situasi yang tidak pasti sehingga perusahaan berusaha untuk memaksimumkan expected value pada saat sekarang.
Apabila perencanaan perusahaan lebih panjang sehingga time horizon perusahaan berada pada periode masa yang akan datang maka perusahaan akan memaksimumkan present value aliran kasnya, apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi pasti (certainty), atau memaksimum expected value keuntungannya apabila perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak pasti (uncertainty).
Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari
teori ekonomi terutama teori ekonomi mikro, serta berbagai alat dalam analisis
dalam ilmu pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu tentang
bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan atau sasarannya dengan cara yang
paling efisien. Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di dalam upaya
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, organisasi menghadapi kendala.
B. Hubungan Ekonomi Manajerial
Dengan Ilmu Lain
Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial mempunyai kaitan
yang erat dengan beberapa ilmu yang lain yaitu:
a).
Teori ekonomi
Dalam pengambilan keputusan akan memberikan landasan teori
untuk melakukan peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan menggunakan
model-model. Teori ekonomi mikro terutama berkaitan dengan teori perusahaan. Dalam
teori ekonomi terdapat dua macam teori mikroekonomi dan makroekonomi.
Mikroekonomi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara
individual sebagai unit pengambil keputusan seperti ; konsumen individu,
pemilik sumber daya, dan perusahaan bisnis didalam sistem perdagangan bebas.
Sedangkan makroekonomi sebaliknya yaitu ilmu yang membahas output, konsumsi,
pekerjaan, investasi, dan harga secara keseluruhan (agregat) di perekonomian.
Teori ekonomi memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi faktor
penentu yang paling penting atas pengambilan keputusan.
b).
Ilmu pengambilan keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan
ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang
ditujukan untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya
dengan cara yang paling efisien.
Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi)pada data sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu komositas adalah fungsi yang tergantung pada harga komoditas tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditas lain yang berhubungan yaitu; komoditas komplementer (Pc), dan substitusi (Ps).
Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi)pada data sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu komositas adalah fungsi yang tergantung pada harga komoditas tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditas lain yang berhubungan yaitu; komoditas komplementer (Pc), dan substitusi (Ps).
Bila
diasumsikan bahwa selera tidak berubah maka kita dapat mempostulatkan model
formal matematika sebagai beikut
Q = f(P, Y, Pc, Ps)
Q = f(P, Y, Pc, Ps)
Dengan formula diatas kita dapat mengestimasi hubungan
empirisnya (ekonometri) yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan seberapa
besar perubahan Q degan adanya perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps untuk
meramalkan permintaan di masa yang akan datang untuk komoditas tersebut agar
manajemen dapat mencapai maksud dan tujuan perusahaan (maksimasi laba) dengan
cara yang paling efisien. Proses yang terkait dengan semua
pengambilan keputusan manajerial yaitu :
1. Menetapkan tujuan
perusahaan atau organisasi.
2. Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi.
4. Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
5. Megimplementasikan keputusan tersebut.
c). Berbagai area fungsional dari ilmu adimistratif dan Bisnis
2. Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi.
4. Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
5. Megimplementasikan keputusan tersebut.
c). Berbagai area fungsional dari ilmu adimistratif dan Bisnis
Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi,
keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan produksi. Jadi ekonomi
manajerial merupakan pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang menggabungkan
teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan area fungsional ilmu
administrasi bisnis dan membahas bagaimana ketiga hal tersebut berinteraksi
satu sama lain pada saat perusahaan berusaha mencapai tujuannya dengan cara
yang paling efisien.
C. Teori Perusahaan
Beberapa Alasan Adanya Perusahaan
Dan Fungsinya. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang
dan jasa untuk dijual. Perusahan ada untuk menghemat biaya transaksi
(transaction cost). Perusahaan akan mencapai titik dimana biaya meyediakan
pelayanan tambahan dari dalam perusahaan untuk membeli pelayanan ini dari
perusahaan lain. Sedangkan fungsi perusahaan adalah untuk membeli sumber daya
atau pun input berupa tenaga kerja, modal, dan bahan mentah untuk diubah
menjadi barang jadi atau jasa yang akan dijual. Para pemilik sumber daya akan
mendapat imbalan berupa balas jasa, bunga, dan sewa yang selanjutnya digunakan
untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Hal ini disebut
siklus aktivitas ekonomi (Circular Of Economics Activity).
1. Tujuan Dan Nilai Perusahaan
1. Tujuan Dan Nilai Perusahaan
Maksud dan tujuan perusahan adalah
memaksimumkan kekayaan atau nilai sekarang dari keuntungan perusahaan di masa
akan datang (Present Value Of Profit The Firm). Keuntungan perusahaan dimasa
depan harus didiskontokan ke masa sekarang karena nilai satu dollar keuntungan
dimasa depan lebih kecil dari nilai satu dollar keuntungan saat ini.
2. Kendala - Kendala Dalam Operasi
2. Kendala - Kendala Dalam Operasi
Kendala membatasi besarnya
kemungkinan atau kebebasan tindakan perusahaan dan membatasi nilai perusahaan
sampai ke tingkat yang lebih rendah dibanding apabila tidak ada kendala.
Beberapa kendala kendala yang dihadapi perusahaan sebagai berikut :
- Terbatasnya ketersediaan input-input penting, seperti : perekrutan tenaga ahli sebanyak mungkin dalam waktu singkat.
- Ketidakmampuan untuk memperoleh bahan mentah sebanyak yang diminta.
- Keterbatasan ruang pabrik, gudang, dan dana modal untuk suatu proyek atau keperluan tertentu.
- Hukum mengenai upah minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar emisi polusi, hukum dan peraturan yang melarang perusahaan melakukan praktik-praktik bisnis yang tidak jujur (kecurangan).
- Terbatasnya ketersediaan input-input penting, seperti : perekrutan tenaga ahli sebanyak mungkin dalam waktu singkat.
- Ketidakmampuan untuk memperoleh bahan mentah sebanyak yang diminta.
- Keterbatasan ruang pabrik, gudang, dan dana modal untuk suatu proyek atau keperluan tertentu.
- Hukum mengenai upah minimum, standar kesehatan dan keselamatan, standar emisi polusi, hukum dan peraturan yang melarang perusahaan melakukan praktik-praktik bisnis yang tidak jujur (kecurangan).
D. Konsep Laba
1. Laba
Bisnis dan Laba ekonomi
Laba bisnis (business profit) adalah
penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit atau biaya akuntansi
perusahaan. Biaya eksplisit ialah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari
kantong perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalamproduksi
(seperti; upah tenaga kerja, bunga atas modal, sewa tanah dan gedung, dan pengeluaran
untuk membeli bahan baku).
Laba Bisnis = Penerimaan - (Upah, Bunga, Sewa, Bahan baku)
Sedangkan Laba Ekonomi (economic profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit (biaya kesempatan) ialah nilai input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi .
Laba Ekonomi = Penerimaan - ( Biaya eksplisit + Biaya implisit)
Laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, sedangkan laba ekonomi berguna untuk mencapai keputusan investasi yang benar.
Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan melaporkan laba bisnis sebesar $30.000 selama setahun, tetapi pengusaha dapat memperoleh $35.000 dengan mengelola perusahaan lain dan $10.000 dengan meminjakan modalnya ke perusahaan lain dengan resiko yang sama. Untuk ekonom, pengusaha ini sebenarnya mengalami kerugian ekonomi sebesar $15.000 karena dari laba bisnis sebesar $30.000 dia harus mengurangi biaya implisit atau biaya kesempatan $35.000 untuk upahnya dan $10.000 untuk modalnya. Jadi laba bisnis sebesar $30.000 berhubungan dengan kerugian ekonomi sebesar $15.000 setiap tahun.
Laba Bisnis = Penerimaan - (Upah, Bunga, Sewa, Bahan baku)
Sedangkan Laba Ekonomi (economic profit) adalah penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit (biaya kesempatan) ialah nilai input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi .
Laba Ekonomi = Penerimaan - ( Biaya eksplisit + Biaya implisit)
Laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, sedangkan laba ekonomi berguna untuk mencapai keputusan investasi yang benar.
Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan melaporkan laba bisnis sebesar $30.000 selama setahun, tetapi pengusaha dapat memperoleh $35.000 dengan mengelola perusahaan lain dan $10.000 dengan meminjakan modalnya ke perusahaan lain dengan resiko yang sama. Untuk ekonom, pengusaha ini sebenarnya mengalami kerugian ekonomi sebesar $15.000 karena dari laba bisnis sebesar $30.000 dia harus mengurangi biaya implisit atau biaya kesempatan $35.000 untuk upahnya dan $10.000 untuk modalnya. Jadi laba bisnis sebesar $30.000 berhubungan dengan kerugian ekonomi sebesar $15.000 setiap tahun.
2.
Beberapa teori laba dalam berbagai industri sebagai berikut :
a.Teori Laba Dalam Menghadapi Resiko (Risk Bearing
Theories Of Profit) yaitu semakin tinggi hasil atau laba yang diharapkan dalam
suatu usaha maka semakin tinggi tingkat resiko yang harus dihadapi oleh usaha
tersebut.
b.Teori Laba
Karena Gesekan (Frictional Theory Of Profit). Teori ini menekankan bahwa laba
timbul karena adanya gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang.
c.Teori Laba
Monopoli (Monopoly Theory Of Profit). Beberapa perusahaan dengan kekuasaan
monopolidapat membatasi output dan mengenakan harga tinggi dibandimnhkan pada
persaingan sempurna, dengan demikian menghasilkan laba.
d.Teori Laba
Inovasi (Innovation Theory Of Profit). Laba ekonomi merupakan imbalan dari
pengenalan inovasi yang berhasil.
e.Teori Laba
Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory Of Profit). Bila rata-rata
perusahaan cenderung hany memperoleh hasil normal dari investasi jangka
panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata-rata akan memperoleh hasil dan
laba ekonomis di atas normal.
3. Fungsi
Laba
Laba
yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan output industri yang
kita hasilkan lebih banyak. Laba yang tinggi memberikan insentif bagi
perusahaan untuk meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan
masuk ke industri dalam jangka panjang. Sebaliknya laba yang rendah atau
kerugian merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan komoditas lebih sedikit
atau metode produksi yang tidak efisien.
E. Kerangka Kerja Internasional Ekonomi
Manajerial
Menjadi
global telah menjadi strategi persaingan yang penting. Banyak
perusahaan-perusahaan internasional yang membeli input dari luar negeri dan
kemudian menjual produknya ke luar negeri, dan bahkan mendirikan pabrik di
banyak negara. Sehingga perusahaan domestik menghadapi persaingan yang semakin
besar dari perusahaan luar negeri. Perusahaan global harus menjaga keseimbangan
antara fungsi sebagai suatu organisme global sambil menyesuaikan produknya
dengan selera konsumen lokal (pasar lokal).
Para pemimpin perusahaan saat ini harus memiliki keahlian selain keahlian dasar tradisional yaitu di bidang akuntansi, pemasaran, dan keuangan. Para eksekutif bisnis global dituntut untuk bisa menjadi seorang visioner bukan hanya sebagai manajer semata, oleh karena itu ia harus memiliki beberapa hal berikut :
1. Mempunyai pandangan yang global, mengerti tentang sistem informasi dan teknologi.
2. Dapat mempergunakan kesempatan dalam perbedaan dan ahli dalam kerja tim, kreatif dan menunjukkan inisiatif, mampu memilah-milah berbagai pola dan kesempatan dalam kekacauan dan mempunyai kemampuan untuk menyatukan informasi ketimbang menganalisis saja.
3. Yang paling penting dia harus mempunyai keahlian yang tinggi dalam berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi secara efektif.
4. Mempunyai kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai keahlian yang berlainan untuk memecahkan masalah.
5. Harus dapat mengkombinasikan kerja keras dan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis yang digelutinya dengan kemampuan memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja keras agar visi atau tujuan tersebut menjadi kenyataan.
6. Mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap masalah-masalah global dan berbagai aspek etika dalam keputusan bisnisnya.
Para pemimpin perusahaan saat ini harus memiliki keahlian selain keahlian dasar tradisional yaitu di bidang akuntansi, pemasaran, dan keuangan. Para eksekutif bisnis global dituntut untuk bisa menjadi seorang visioner bukan hanya sebagai manajer semata, oleh karena itu ia harus memiliki beberapa hal berikut :
1. Mempunyai pandangan yang global, mengerti tentang sistem informasi dan teknologi.
2. Dapat mempergunakan kesempatan dalam perbedaan dan ahli dalam kerja tim, kreatif dan menunjukkan inisiatif, mampu memilah-milah berbagai pola dan kesempatan dalam kekacauan dan mempunyai kemampuan untuk menyatukan informasi ketimbang menganalisis saja.
3. Yang paling penting dia harus mempunyai keahlian yang tinggi dalam berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi secara efektif.
4. Mempunyai kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai keahlian yang berlainan untuk memecahkan masalah.
5. Harus dapat mengkombinasikan kerja keras dan pemahaman yang mendalam mengenai bisnis yang digelutinya dengan kemampuan memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja keras agar visi atau tujuan tersebut menjadi kenyataan.
6. Mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap masalah-masalah global dan berbagai aspek etika dalam keputusan bisnisnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari
teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana
suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Ekonomi manajerial adalah suatu penerapan ilmu yang
menggabungkan antara ilmu ekonomi dan pengambilan keputusan antara lain :
1. Terkaitan
Dengan Teori Ekonomi.
2. Terkaitan
Dengan Ilmu Keputusan
3. Keterkaitan
dengan berbagai fungsional ilmu administrasi bisnis
Permintaan adalah sejumlah barang
yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu
tertentu. Teori permintaan yaitu analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan
faktor-faktor yang menemukan permintaan, dan bagaimana faktor-faktor ini
mempengaruhi keseimbangan.
Penawaran adalah sejumlah barang
yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu atau keadaan
keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah penawaran. Teori Penawaran
yaitu analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan faktor-faktor yang
menentukan penawaran dan bagaimana faktor-faktor ini akan menentukan
keseimbangan dan perubahan keseimbangan di pasar.
B. Saran
Diharapkan mahasiswa nantinya :
- Dapat
menerapkan teori ekonomi manajerial dalam suatu organisasi/perusahaan
- Dapat
mengerti tentang konsep manejerial sehingga terjadi keseimbangan antara konsep
penawaran dan permintaan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar